Maaf
Di umur yang sudah tidak lagi muda ini, namun belum juga sampai di kepala 3, entah mengapa kini aku lebih santai dalam menjalani kehidupanku. Aku sudah tidak begitu memusingkan banyak hal. Aku lebih mudah menerima dan mencerna segala sesuatu yang terjadi di hidupku. Aku berprinsip bahwa jika ada orang yang memberikan kebaikan dan cintanya padaku, maka aku akan membalasnya sebesar satu juta kali lipat dari yang mereka berikan. Akan tetapi aku juga berprinsip bahwa jika ada orang yang menyakitiku, aku tidak akan membalasnya. Bagiku yang seorang introvert ini, lebih mudah memaafkan mereka, dan kemudian pergi meninggalkannya ketimbang repot-repot membalas kejahatan apa saja yang telah mereka lakukan padaku. Namun dari sekian banyak hal, ada satu hal yang sampai saat ini masih sulit kucerna. Mengapa jika ada orang yang meminta maaf padaku, aku malah menangis? Bukankah harusnya aku merasa lega, karena artinya mereka mengakui kesalahan mereka dan kemudian memohon pengampunan dariku? Tetapi